Budug Asu Surganya Pendaki Pemula di Lereng Gunung Arjuno

Saya sebenarnya bukan seorang pendaki yang kelas dewa namun sekedar pendaki amatiran yang baru mendaki satu gunung saja. Pun kisah dari hasil  mendaki dadakan itu tak terlupakan mulai dari kuku copot sampai tidak berasa sakitnya kemudian tidak bisa berjalan dan yaaaa itu karena saya tidak melakukan pemanasan. Pemanasan itu penting banget. Nah kenapa penting?   Saya yang notabennya tidak pernah berolahraga sama sekali kecuali olahraga tangan dengan hp, tentunya kaget tiba tiba langsung mendaki jalan 5 jam dengan beban punggung yang berat ( hedeh sambat) dan medan yang relatif sulit (menurut kamus saya). Sebenarnya sejak saat itu saya agak kapok kalau mendaki lagi tapi kalau ada yang ngajakin hayuk dah. Jadi niiih pemanasan itu perlu banget sebelum mendaki , bisa dengan olahraga ringan misal jogging, bersepeda atau push-up selain itu bisa lho ditambah dengan mencoba mendaki tipis-tipis di lereng Gunung.

Hah? Emang seru? Beda lah!!!
jawabnya simple aja seru … dan tidak ada bedanya kok tenang aja. Salah satu alternatif untuk latihan mendaki bagi pemula yaitu di Budug Asu.

Saya berbagi sedikit cerita mendaki tipis-tipis di surganya lereng Gunung Arjuno yaitu Budug Asu. Budug asu sendiri satu kawasan dengan Kebun Teh Wonosari Lawang, Malang. Awalnya saya juga bertanya-tanya apa itu Budug Asu karena nama Budug Asu sendiri terdengar asing sebelum teman saya memberi tau. Untuk menuju ke Budug Asu sebenarnya ada beberapa pilihan rute,hanya saya dan teman saya lebih memilih jalur via Kebun teh Wonosalam yaaa bisa dibilang safety mengingat saya dan teman saya perempuan sekali mendayung 2 pulau terlampaui hehehe.

Harga tiket masuk mengikuti tiket Kebun teh Wonosari Rp. 15.000 ( Hari Libur) dan parkir tutup pukul 4 sore..... hah mulai dari situ saya dan teman saya mulai berhitung seberapa cepat berjalan dan estimasi berapa jam perjalanan. Menurut informasi dari ibu ibu parkiran perjalan menuju Budug Asu memakan waktu kurang lebih 3-4 jam. Nah cocok kan buat latihan mendaki.

Perjalan menuju Budug Asu masih dibantu dengan arahan ibu ibu parkiran. Eits.... tidak perlu khawatir takut tersesat karena di beberapa pertigaan nantinya dijumpai petunjuk,kok. Tahap awal perjalan disuguhi pemandangan kebun teh yang sebenarnya pengen metik bawa pulang hahaha ( itu dilarang ya gaes) pokoknya adem banget deh suasananya.

Jalan menuju Budug Asu.....adeeeeeem


Masuk fase berikutnya, menuju ke hutan pinus yang Instragamable buat foto candid. Jalannya agak menantang. Bebatuan lancip pas buat olahraga kaki. Herannya disitu saya jumpai beberapa oramg  mengenderai sepeda motor lho...walhasil banyak sepeda motor yang mogok. Jangan dicontoh, please. Saya kasihan dengan sepedanya.

Pemandangan hutan pinus yang dibuat ajang selfie






Penampakan foto saya

Setelah melewati luasnya hamparan hutan pinus di perjalanan selanjutnya terdengar suara motor cross. Cerita punya cerita jauh sebelum Budug Asu dibuka sebagai area wisata, Budug Asu lebih banyak dikenal di kalangan para penggemar off road seperti motor trail. Kerennya banyak dari penggemar off road adalah anak anak.

Off road di Budug Asu
Anak-anak juga off road



Sebelum masuk di gardu Budug Asu jangan lupa isi identitas diri ya. Oh ya jangan lupa bawa mantel ya gaes. Kita tidak penah tau bagaimana hati awan saat itu (Hadeeeeh ngomong apa yaak). Kebetulan menuju puncaknyak hujan. Sedih sih sebenarnya takut tidak bisa foto hehe.
Jalan menuju puncak


untuk menuju punncak jalur yang harus dilewati jalan tepi mengingat jalan yang ditengah digunakan sebagai jalan off road. So jangan sampai salah.
Puncak Budug Asu


Total perjalanan untuk sampai ke puncak kurang lebih 3 jam lebih karena saya dan teman saya juga sering berhenti untuk istirahat (efek usia hehe) . Tentunya pemandangan yang ada di Budug Asu ciamik eksotisnya kelewatan.

Kamar mandi di puncak

Sebenarnya ada kejadian lucu. Sesampai di puncak saya dan teman saya sudah kehabisan tenaga dan taraaaa kehabisan stok air untuk bekal pulang.Waduuh gawat dong...akhirnya saya memutuskan mengisi air di kamar mandi yang ada di puncak. Sehat dong!!!

Di perjalanan pulang saya dan teman saya menjumpai hewan anjing tepatnya di daerah perkebunan warga. it's okay selagi kita mengganggu anjing yang berkeliaran juga tidak mengganggu kita. 
Perjalanan pulang

Semua terbayar lunas jangan khawatir. Rasa lelah, capek sirna sudah pas sampai diatas.   Jalan menuju puncak & menikmati off road trail yang seru.
Sampai jumpa di perjalanan berikutnya.